Studi kasus
Aku harus sabar menghadapi anak-anak
Saya seorang guru
yang sudah mengajar 12 tahun. Pada waktu itu siang jam 7-8 di
kelas VIII B udara terasa panas dan pelajaran akan diakhiri 2 jam sisa, dalam
arti kata sisa tenaga, konsenterasi, dan semangat belajar paada jam 7-8 di
kelas VIII B itu akan disampaikan materi pelajaran tentang sistim pencernaan pada manusi, yang
membahas proses pencernaan makanan.
Materi
sistim pencernaan makanan itu adalah topik yang sulit dipahami oleh siswa
karena banyak istilah- istilah yang
perlu dihapal dan tidak ada media yang dapat langsung diamati oleh siswa. Biasanya media yang
digunakan adalah Carta. Sistim pencernaan terdiri atas Organ mulut , Pangkal kerongkongan(Faring),
kerongkongan (Esofagos), Lambung usus halus dan usus besar. Setelah banyak
bercerita tentang organ-organ tersebut , tampak siswa mulai gerah lama-lama surut menjadi tenang. Metode yang
digunakan metode ceramah sehingga guru yang menjadi pusat belajar dan siswa hanya tenang mendengarkan setelah beberapa waktu kegiatan
inti berlangsung , anak-anak mulai malas
dan mengantuk. Terbayang dalam benak saya, anak berusaha menahan kantuk dan
mengikuti cerita tentang sistim
pencernaan. Sayup-sayup suara yang saya ucapkan
seolah olah menidurkan anak disiang hari. Pada akhir pembelajaran, saya
mengajukan beberapa pertanyaan syang sudah saya siapkan sebelumnya secara
lisan. Ada beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi tersebut. Diluar
dugaan saya, ternyata tidak
seorangpun anak dari 25 siswa yang
mengeluarkan suara apalagi untuk menjawab pertanyaan saya. Saya ulang setiap
pertanyaan beberapa kali, tetapi hasilnya tetap sama, tidak ada yang bias
menjawab sampai jam pelajaran berakhir.
Kesal,
marah, sedih, capek dan sia-sialah pekerjaan saya pada hari ini Muncul beberapa
pertanyaan ; ada apa ini? Apa yang salah dan apa penyebabnya? Semua pertanyaan
ini memburu sampai jam pelajaran berakhir , siapa yang dapat membantu memberikan jawaban atas permasalahan itu.
Timbul pertanyaan dan pemikiran mungkin pelajarannya yang membosankan, suara
cendrung monoton dan siswa diam hanya
ditempatkan sebagai pendengar yang setia. Ini lah mungkin jawaban penyebab permasalahan di siang tadi.
Adakah
cara lain yang dapat mengubah suasana belajar agar lebih aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan (pakem) untuk menjawab masalah itu, saya akan berbagi
pengalaman ini dengan rekan-rekan
MGMP. Di suatu hari dapat
menyelesaikan masalah ini dan menemukan solusinya atau metoda yang terbaik. Yaitu
dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw.
Format Identifikasi
masalah
Masalah pembelajaran yang muncul
dikelas
|
Masalah pembelajaran yang akan
diperbaiki
|
Analisis masalah/kemungkinan
penyebab masalah
|
Rumusan masalah
|
Judul Penelitian
|
Rencana tindakan
|
1.anak-anak mengantuk
Pada saat
pelajaran disajikan
2.pada
saat Tanya jawab di tengah pembelajaran, siswa cendrung menghindari
pertanyaan dari guru
3.
siswa pasif dan diam
4.siswa
tidak berani bertanya
5.
Siswa tidak kosenterasi dalam belajar
6.Sebagian
besar pertanyaan guru tidak dijawab
7.
Hasil belajar siswa rendah pada materi pernapasan
|
7. Hasil belajar siswa rendah
|
7.1.siswa beranggapan bahwa IPA
itu hapalan dan hal yang baru banyak juga istilah.
7.2. Guru ceramah saja dikelas
dikelas
7.3. guru pemarah karena anak
tidak memperhatikan
7.4. Nilai tes formatif dibawah KKM (63)
|
Apakah dengan menggunakan
Model jiksaw dapat meningkatkan hasil
belajar siswa SMP N 10 Ma. Jambi Pada
materi sistim pernapasan kelas VIII B semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011
|
Upaya meninkatkan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran IPA kelas VIII B SMP N 10 Ma. Jambi dengan
menggunakan Model jiksaw pada materi
sistim pernapasan pada mata pelajaran IPA semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011
|
Menerapkan model pembelajaran
Jiksaw.
|
1.
Sekarang pilihlah template variabel berpangkat, yang ada
dalam kotak Subscript and superscript
templates. Ketik angka 2. Gambar berikut ini menjelaskan langkah penulisan
yang Anda lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar